*Bidik Nusantara News*|| Bandung – Wakil Wali Kota Bandung Yana Mulyana mengakui bahwa saat ini ketersediaan tabung oksigen kian berkurang, seiring dengan meningkatnya kasus positif aktif Covid-19 di Kota Bandung.
Sebagai upaya mengatasi kekurangan tabung oksigen, Pemerintah Kota Bandung telah meminta pemerintah pusat dan provinsi untuk mendorong industri-industri oksigen agar meningkatkan kapasitas produksinya.
“Sekarang sudah benar. Sebetulnya dari 100 persen produksi ditingkatkan, 90 persen untuk medis. Saya lihat masyarakat panik saja, panic buying. Ada yang tiba-tiba beli tabung padahal saat ini belum membutuhkan”, ujar Yana.
Pemkot Bandung juga meminta fasilitas kesehatan (Faskes) menggunakan tabung oksigen untuk pelayanan medis prioritas, seperti untuk pasien terinfeksi Covid-19 kategori berat.
Beliau juga menghimbau warga yang sebetulnya tidak bergejala jangan terlalu panik langsung ke fasilitas kesehatan. Itu yang akan membuat fasilitas kesehatan overload.
Kasus Covid-19 di Kota Bandung masih tinggi. Bahkan tak sedikit tenaga kesehatan yang terpapar, sehingga sejumlah fasilitas pelayanan kesehatan (Faskes) mengurangi kapasitas pelayanan.
Pemkot Bandung telah meminta seluruh faskes tidak menutup layanan bagi masyarakat khususnya pasien Covid-19. “Kita terus dorong pelayanannya (Faskes) jangan ditutup walaupun mungkin hanya dikurangi saja termasuk di Puskesmas. Kita minta klinik-klinik (pelayanan penyakit ringan), kita kurangi lagi, tapi untuk pelayanan Covid-19 kita terus tingkatkan”, tutup beliau. (No2)
Tidak ada komentar: