JAMBI - Bidik nusantara news Aksi Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo yang diduga dengan sengaja menghalang-halangi tugas wartawan yang meliput kegiatan kunjungan kerja sang Menteri diwilayah Kabupaten Muarojambi pada Sabtu lalu (06/11/2021), menjadi perhatian para aktivis.
Betapa tidak, hampir semua wartawan baik dari media lokal maupun nasional secara tiba tiba diusir Menteri Pertanian saat hendak melakukan peliputan di salah satu Gudang Buah Pinang yang berada di Kecamatan Kumpeh, Kabupaten Muarojambi.
Kejadian ini pun langsung membuat para kuli tinta (wartawan) kecewa, dan menjadi berita hangat (trending topik) di Jambi. Tak hanya dari kalangan jurnalis, sikap Mentan Syahrul Yasin Limpo yang dinilai tidak menghargai tugas media langsung dikecam oleh aktivis Jambi, Jamhuri.
Jamhuri mengatakan, apa yang dilakukan (pengusiran terhadap wartawan) oleh Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo saat melakukan Kunjungan Kerja (Kunker) di Jambi pada pekan lalu adalah tindakan yang tidak semestinya terjadi.
"Amat disayangkan sebagai salah seorang Penyelenggara Negara (Mentan Syahrul Yasin Limpo) melakukan tindakan yang menimbulkan kesan tidak mengerti aturan, toh wartawan juga manusia yang mempunyai hak dan kedudukan yang sama di hadapan hukum, tentunya memiliki hak untuk diperlakukan secara manusiawi," kata Jamhuri, Rabu (10/11/2021).
Kejadian (pengusiran) awak media saat meninjau Gudang Pinang tersebut, menjadi tanda tanya tersendiri. Jamhuri mengatakan, tindakan ekstrim sang Menteri Pertanian biasanya sering kali dilakukan oleh pihak penyelenggara negara yang perbuatannya melanggar hukum.
"Pengusiran ini merupakan suatu tindakan ekstrim dan hanya dapat dilakukan atas seseorang dan sesuatu kelompok tertentu yang terbukti melakukan perbuatan yang bertentangan dengan kaidah dan norma - norma sosial yang berlaku," sebut Ketua LSM 9 Jambi, Jamhuri.
Jamhuri menyebutkan, sangat tidak mungkin para penyelenggara negara baik di daerah maupun pejabat pusat yang tidak mengerti atau memahami fungsi, aturan, serta kerja jurnalis saat dilapangan (melakukan peliputan berita).
"Kalau dikatakan seorang menteri tidak mengerti tentang bagaimana kinerja dan regulasi profesi jurnalis sebagai pelaku Sociality Control yang merupakan bagian daripada pilar - pilar kedaulatan negara, rasa - rasanya merupakan hal yang tak masuk akal. Dari sikap arogansi dimaksud menimbulkan image negatif dengan pertanyaannya kalau bersih kenapa harus risih?," ungkapnya.
Dengan tegas, Jamhuri meminta kepada Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo untuk menjelaskan kepada publik. Menurutnya ada kekhawatiran sang Menteri atas kehadiran awak media.
"Perlu penjelasan apa yang dikhawatirkan dari kehadiran rekan - rekan wartawan, kesan yang di suguhkan oleh pihak kementerian seakan - akan ada sesuatu yang dikhawatirkan dari kehadiran wartawan. Toh tak ada yang wajib harus dirahasiakan dan juga rasa - rasanya tidak ada dokumen negara di lokasi tersebut," tukasnya.
Diketahui pada Sabtu pekan lalu (06/11/2021), sejumlah wartawan saat hendak melakukan peliputan diusir oleh Mentan Syahrul yang saat itu didampingi oleh Gubernur Jambi, Al Haris.
Pengusiran itu bermula saat Mentan hendak memasuki sebuah gudang komoditas pinang yang berada di Jalan Suak Kandis, Desa Pudak III, Kabupaten Muarojambi.
"Keluar dulu keluar dulu," ucap salah seorang pria yang ikut mendampingi Mentan Syahrul yang diduga merupakan protokolnya seperti yang terekam kamera vidio awak media. Tak pelak, aksi pengusiran itu juga diikuti oleh Mentan Syahrul Yasin Limpo.
Atas kejadian itu, sejumlah wartawan di Jambi mengaku kecewa atas sikap Mentan Syahrul yang dinilai tidak menunjukkan sikap, baik dan menghargai terhadap wartawan.
"Alasannya apa kok para wartawan di usir? ini menunjukkan sikap tidak menghargai kawan-kawan yang berprofesi sebagai jurnalis," tukas Mex Jhon salah satu wartawan di Jambi.
Begitupun, salah satu wartawan lainnya mengatakan, sebelum kedatangan Mentan Syahrul pihak protokol sudah mengarahkan posisi para jurnalis berada dikiri gudang.
Namun, entah mengapa Mentan Syahrul saat hendak memasuki gudang pinang tersebut tiba-tiba mengusir wartawan yang sejak tadi telah siap mengabadikannya.
"Tadinya kita sudah siap-siap mengambil moment atas kedatangan menteri, tapi tiba-tiba diusir," sebutnya.
(Redaksi) Tim BNN
Tidak ada komentar: