Teks: Salah satu warga yang menjadi korban awan panas Gunung Semeru mendapat perawatan di Rumah Sakit di Lumajang.
Surabaya -BIDIK NUSANTARA NEWS Gunung Semeru mengalami erupsi, Sabtu (4/12/2021) sore. Material vulkanik yang terpantau pada pukul 15.20 WIB ini mengarah ke Besuk Kobokan, Desa Sapiturang, Kecamatan Pronojiwo, Lumajang. Dampaknya, puluhan warga dikabarkan mengalami luka bakar awan panas guguran letusan Semeru. Sehingga harus dilarikan ke puskesmas dan rumah sakit di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur.
“Data sementara yang tercatat ada 48 warga yang mengalami luka bakar, namun data itu masih sementara karena petugas masih mengevakuasi warga,” kata Kepala Dinas Kesehatan Pemkab Lumajang dr. Bayu Wibowo dikutip dari antara di Lumajang.
Menurutnya, warga yang mengalami luka bakar dari kategori ringan hingga berat akibat terkena awan panas letusan Gunung Semeru segera dirujuk di beberapa puskesmas dan rumah sakit di Kabupaten Lumajang. “Kalau luka bakarnya berat maka dirujuk ke beberapa rumah sakit, yakni RS Bhayangkara, RS dr. Hariyotom dan RS Pasirian, sedangkan yang ringan dan sedang, bisa ditangani di puskesmas,” tuturnya.
Bupati Lumajang Thoriqul Haq memastikan seluruh puskesmas dan rumah sakit terdekat siaga setelah terjadinya letusan Gunung Semeru untuk mengantisipasi adanya korban terdampak guguran awan panas. “Kami memastikan seluruh puskesmas dan rumah sakit terdekat untuk siaga, saya pastikan yang dievakuasi terlebih dahulu lansia, anak-anak dan ibu hamil, masyarakat saya harapkan segera melakukan evakuasi ke tempat lebih aman,” katanya.
Berdasarkan laporan relawan di lapangan, beberapa masyarakat mengalami luka bakar akibat terkena guguran debu panas dan saat ini telah mendapatkan perawatan di fasilitas kesehatan.
Ia menjelaskan saat ini petugas gabungan dari TNI-Polri, BPBD beserta relawan masih melakukan evakuasi warga dan untuk sementara titik pengungsian difokuskan di Kantor Kecamatan Candipuro dan Pronojiwo serta kantor desa terdekat. “Kami cari lokasi-lokasi yang aman untuk evakuasi warga yang terdekat,” ujarnya.
Berdasarkan data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Gunung Semeru mengalami peningkatan aktivitas vulkanik dengan meluncurkan guguran awan panas. Catatan yang dihimpun Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), guguran lava pijar teramati dengan jarak luncur kurang lebih 500-800 meter dengan pusat guguran berada kurang lebih 500 meter di bawah kawah.
Terkait dengan perkembangan erupsi Gunung Semeru, BNPB mengimbau warga untuk tetap waspada dan siaga dengan memperhatikan rekomendasi yang telah dikeluarkan oleh PVMBG. BNPB terus memantau dan melakukan koordinasi dengan BPBD setempat dalam penanganan darurat erupsi. (WT)
Tim BNN
Tidak ada komentar: