Jakarta -Bidik Nusantara News Peringatan Hari Natal 25 Desember 2021 saat ini berbeda dengan tahun lalu dengan suasana PSBB karena pandemi Covid-19. Sehingga khidmat kegembiraan berkurang dengan hanya melalui virtual, namun Natal kali ini lebih bergembira dengan dibolehkan tatap muka di rumah gereja
Partai UKM Indonesia memandang Peringatan Hari Natal 25 Desember 2021 dan Tahun Baru 2022 bisa menjadi momentum Indonesia bangkit paska pandemi. Baik bangkit secara sosial kemasyarakatan, secara ekonomi, secara pembangunan sumber daya manusia dan politik hukum keamanan (polhukam)
"Pemerintah telah berhasil menghentikan laju pendemi Covid-19 dan ini menjadi prestasi yang harus diapresiasi. Sehingga di Natal dan Tahun Baru ini menjadi momentum Indonesia bangkit dari ancaman keterpurukan sosial dan ekonomi," kata Syafrudin Budiman SIP Ketua Umum DPP Partai UKM Indonesia melalui rilisnya, Sabtu (25/12/2021) di Jakarta.
Kata politisi muda ini, Partai UKM Indonesia mengucapkan Selamat Hari Natal 25 Desember 2021 dan Tahun Baru 2022 kepada semua umat kristiani baik Katolik maupun protestan di Indonesia. Partai UKM Indonesia menyerukan agar seluruh komponen bangsa Indonesia untuk menjaga persatuan dan perdamaian.
"Hari besar keagamaan ini bisa menjadi ruang kampanye dan sosialisasi memperkuat persatuan dan perdamaian demi memperkokoh komitmen kebangsaan kita bersama," ujar Gus Din sapaan akrab Syafrudin Budiman.
Menurutnya, sebagai anak bangsa kita semua harus tetap bersatu dalam kedamaian dan ketentraman. Dimana kita jaga bangunan atau tali toleransi dan egaliter antar sesama umat beragama sebagai wujud kesetaraan dan persamaan hak beribadah.
"Kami memiliki 7 garis besar perjuangan. Diantaranya, keadilan sosial, kesejahteraan, ekonomi kerakyatan, kesetaraan ekonomi, kemajuan ekonomi, persamaan hak dan penegakan hukum. Salah satu perjuangannya adalah setiap orang berhak menjalankan dan melaksanakan ibadah kegiatan agamanya masing-masing," tandas Gus Din yang cicit pendiri dan mantan Ketua Umum Tanfidziah PBNU pertama kali, almarhum KH. Hasan Bisri (Hasan Gipo), Ampel Surabaya.
Katanya, persamaan hak adalah bagian dari cita-cita perjuangan bersama dalam Ideologi Pancasila sebagai dasar bernegara. Terutama persamaan hak untuk menjalankan ibadah adalah hak universal yang harus kita terima.
"Momentum Natal kali juga harus dijadikan juga sebagai hari simbol kepedulian dan berbagi pada sesama umat manusia. Apalagi kepada mereka-mereka yang tidak mampu dan layak dibantu," anaknya.
Partai UKM Indonesia akan terus berjuang secara politik agar masyarakat bisa terlindungi dan sejahtera dalam kehidupan perekonomian. Dimana setiap warga negara berhak hidup layak dan mendapatkan pekerjaan, pendidikan, kesehatan, layanan sosial dan kebebasan beragama.
"Bangsa ini dalam UUD 1945 sudah menjamin kesejahteraan rakyatnya dan memberikan akses yang berkeadilan sosial. Dimana segala sesuatu yang melanggar hukum, termasuk melarang orang merayakan Natal atau perayaan ibadah lainnya bisa dikenakan sangsi hukum," tutup Gus Din berpesan saling menjaga tolerasi dan kedamaian. ( red )
TIM BNN M.Musa sinabariba
Tidak ada komentar: