Jakarta- Bidik Nusantara News titik atau poin yang perlu diperhatikan untuk diterapkan kepada semua lapisan umkm dan partai politik antara lain:
1. Perlu ditekankan bahwa pemahaman Partai UKM Indonesia adalah Partai Kader bukan Partai Massa. Sebagai Partai Kader, Partai UKM Indonesia pengurusnya, diisi oleh orang-orang yang handal, memiliki loyalitas tinggi dan komitmen perjuangan bersama secara progresif dan kolektif.
2. Partai Berbasis Digital Informasi Teknologi Komunikasi, mengutamakan sosialisasi, kampanye dan perkenalan partai lewat virtual atau digital. Bendera akan dipasang di momen-momen tertentu dalam pergerakan. Setiap kader harus menjadi corong dan juru kampanye partai di sosial media masing-masing, baik itu Facebook, IG, WA, Twitter, Line, Tiktok dan sosial media lainnya. Setiap kader harus bangga mengabarkan dirinya dan partainya adalah alat perjuangan UMKM, Koperasi dan Pedagang. Itu ukuran apakah seorang kader tersebut sudah punya keyakinan akan Visi, Misi, Tujuan dan Ideologi Partai UKM Indonesia.
3. Partai UKM Indonesia saat ini dari bulan Desember, Januari, Februari lagi fokus membentuk kepengurusan DPD-DPD di 514 Kabupaten/Kota bersama-sama DPW. Dimana melalui semua jaringan pelaku UMKM dan jaringan gerakan sosial politik. Bagi DPW Partai UKM Indonesia yang belum sanggup menyusun akan ditunjuk langsung susunan dari DPP.
4. Mulai 1 Januari 2021 DPP akan mengibarkan bendera bersama DPW-DPW di semua Ibukota Propinsi. Hal ini sebagai simbol awal perjuangan dan pergerakan politik di awal tahun 2021. Dengan tetap mengutamakan sosialisasi dan pergenalan partai secara virtual dan digital.
6. Berdasarkan data survei Kompas Partai UKM Indonesia termasuk partai yang memiliki keterkenalan dan elektabilitas yang lumayan sebagai Partai Baru, yaitu 1,2 persen dan sudah setara dengan Partai Lama Partai Perindo 1,6 persen dan PSI 0,8 persen.
Dikutip dari berita Kompas.id yang berjudul "Survei ”Kompas”: Parpol Baru dan Nonparlemen Belum Dikenal Publik", tingkat kenal publik terhadap partai-partai baru juga terbilang rendah. Partai baru yang paling banyak dikenal ialah Partai Gelombang Rakyat (Gelora) dengan angka 4,3 persen.
Selanjutnya, terdapat Partai Masyumi (2,7 persen), Partai Indonesia Damai (2,4 persen), Partai Ummat (2,1 persen), Partai Nusantara (1,6 persen), Partai Usaha Kecil Menengah Indonesia (1,2 persen).
Lalu, Partai Rakyat Adil Makmur (1 persen), Partai Era Masyarakat Sejahtera (0,4 persen), Partai Negeri Daulat Indonesia (0,3 persen), dan Partai Cinta (0,1 persen).
Ada 19,5 persen responden yang tertarik dan 2,3 persen responden yang sangat tertarik untuk memilih partai baru, sedangkan sisanya 6,3 persen responden menyatakan sangat tidak tertarik dan 18,9 persen responden menjawab tidak tahu.
Sementara Partai Perindo memiliki elektabilitas sebesar 1,6 persen, disusul Partai Solidaritas Indonesia (0,8 persen), Partai Hanura (0,3 persen), Partai Garuda (0,3 persen), lalu Partai Berkarya, Partai Bulan Bintang, dan Partai Partai Keadilan dan Persatuan masing-masing 0 persen.
7. Partai UKM Indonesia baru berumur 7 bulan pada 7 Desember 2021, sejak Partai UKM Indonesia dideklarasikan 7 Mei 2021 di Senen, Jakarta Pusat. Langkah kita sudah cukup maju dan partisipasi politik pelaku UMKM, Koperasi dan Pedagang meningkat dengan adanya Partai UKM Indonesia. Hal ini tentu terus kita tingkatkan dengan target penuntasan kepengurusan DPW dan DPD se-Indonesia.
8. Orang lain boleh meragukan kita, akan tetapi kita tidak pernah ragu sebab kita memiliki sistem politik dan Excellent Strategy yang handal dan mumpuni. Partai UKM Indonesia adalah Partai Intelektual Organik tempatnya orang-orang yang berjuang terdepan dan peka terhadap realitas problematika yang ada. Jadi jangan heran kita akan terus melebar dan tersebar di seluruh Indonesia, dengan dukungan para kader dan ahli-ahli IT Partai UKM Indonesia.
9. Terakhir, Partai UKM Indonesia adalah bukan partai top down, yaitu dari atas kebawah. Akan tetapi Partai UKM Indonesia adalah partai button up, yaitu dari bawah keatas. Sebuah partai politik yang benar-benar lahir dari perjuangan rakyat bawah. Pola kampanye dan rekrutmen sangat berbeda dengan partai yang sudah ada, mereka lebih para oligarki politik dan ekonomi dalam penguasaan partai. Akan tetapi Partai UKM Indonesia lebih mengutamakan kekaderan, intelektualitas, komitmen dan konsistensi dalam pergerakan.
Demikian, terima kasih.
Fastabiqul Khoirot
Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Salam Pejuang, UKM Indonesia Jaya.
*Syafrudin Budiman SIP*
*Ketua Umum DPP Partai UKM Indonesia*
Tidak ada komentar: