Cimahi, Bidik Nusantara News.
Perlombaan Kelurahan Tingkat Provinsi Jawa Barat resmi dibuka oleh Pj. Walikota Cimahi Dicky Saromi didampingi Plt. Asisten Pemerintahan dan Desa Totong beserta jajarannya, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (DPMD), Kepala Dinas Budaya dan Pariwisata, Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan, Kepala Dinas Lingkungan Hidup, Kepala DKP dan Dinas lainnya yang diwakili eselon tiganya se-Kota Cimahi, TP. PKK Kota Cimahi/TP.PKK Kecamatan Cimahi Selatan dan TP. PKK Kelurahan Leuwigajah, Tingkat Kelembagaan Kota Cimahi/Kelembagaan Kecamatan Cimahi Selatan dan Kelembagaan Kelurahan Leuwigajah, Perguruan Tinggi STIKES BUDI LUHUR, Tokoh adat Kapung Cireundeu, Tokoh Agama dan Tokoh Masyarakat Leuwigajah serta dari unsur TNI/Polri, Babinsa dan Bhabinkamtibmas sebanyak yang jumlahnya kurang lebih 100 orang di Aula Kantor Kelurahan Leuwigajah, Senin (24/06/2024).
Pj. Walikota Cimahi Dicky Saromi menyampaikan Kelurahan Leuwigajah telah melaksanakan program-program dan melakukan beberapa beberapa perubahan yang signifikan yang patut diapresiasi, diapresiasi karena Leuwigajah itu posisinya strategis dan persoalannya juga kompleks. Strategis karena berada di wilayah Cimahi selatan yang berbatasan dengan Kabupaten Bandung Barat dan Kota Bandung, sehingga membutuhkan suatu penanganan yang sangat kompleks dan penanganan yang benar-benar harus ekstra mengingat keberadaannya dalam konstelasi di Kota Cimahi perannya sangat sangat strategis. Jika dilihat dari Kelurahan seluruh di Indonesia utamanya di Provinsi Jawa Barat menurut hemat saya bahwa Kelurahan Leuwigajah lebih kaya dan lebih kompleks dalam hal penanganannya karena urusan yang ditangani itu urusan lokal, regional, nasional dan internasional.
"Kenapa ada urusan internasional, itu karena punya makam kerjaan Belanda yaitu Kerkof yang sampai saat ini masih diurus oleh kerjaan Belanda.
Secara Nasional Leuwigajah itu berlokasi tempat industri. Industrinya ini industri Strategis yang berada di Cekungan Bandung dan Leuwigajah berkontribusi dalam program Citarum Harum. Oleh karena itu nanti kita lihat bagaimana inovasi dan kreasi dari Bapak Lurah beserta seluruh jajarannya dalam mengawal dalam kepentingan nasional.
"Kepentingan regional jelas karena berada di perbatasan mohon menjaga kondusifitas wilayah termasuk administrasi kependudukan karena perbatasan dan lain sebagainya yang membutuhkan juga suatu upaya yang tidak sedikit.
" Secara lokal jelas, selain melayani kepentingan lokal Leuwigajah juga berkaitan salah satu konservasi yang harus dijaga yaitu keberadaan kampung adat dalam hal ini adat kampung Cireundeu yang memiliki keunikan-keunikan tersebut.
Di DPMD kami sudah menjadikan perkampungan adat Cireundeu sebagaian dari kekayaan giat kekayaan kita kekayaan kesatuan hukum adat masyarakat.
Dari lokal, regional, nasional dan internasional maka hendaknya bisa menjadi suatu poin tersendiri bagi para juri yang datang kemari untuk melihat sejauh mana semua kepentingan dapat dijaga dengan baik oleh Bapak Lurah beserta jajarannya.
Dalam mensukseskan seluruh program pembangunan di Kota Cimahi dan ini kita patut apresiasi, karena di sinilah menurut hemat saya satu poin yang harus kita lihat
"Beberapa hal yang menjadi mandatory untuk dijaga dan sebagainya ini dihadapan para juri dapat saya sampaikan bahwa itu sudah dijalankan dengan baik oleh Kelurahan Leuwigajah, diantaranya bagaimana kita menjaga keberadaan eksTPA dijaga terus lingkungan setelah kejadian tahun 2021 yang lalu. Juga demikian di sekitar kampung Cireundeu dijaga tata ruangnya dan beberapa kepentingan-kepentingan wilayah lainnya.
"Amanat reformasi publik salah satu poin yang bisa dilihat kehadiran Leuwigajah sudah terasa di masyarakat diantaranya selain pelayanan administrasi kependudukan didalamnya ada pelayanan yang dilakukan secara "sigle sign" namanya Polapolaku dan disini bisa semua dilayani dan linklistnya menyambung dengan Mal Pelayanan Publik Kota Cimahi, maka dengan ini masyarakat benar-benar didekatkan dan dimudahkan semua pelayanan.
Dari sisi pemberdayaan bisa dilihat segala sesuatunya sudah dilakukan diantaranya di kampung Cireundeu sampai sekarang tetap mempertahankan kearifan lokalnya termasuk dalam hal bahan pangan bahan baku singkong, dan itu tidak terlepas dari edukasi dan pendekatan dari pihak Kelurahan dan ini juga saya pikir juga poin yang luar biasa karena ada di desa-desa lain di Indonesia yang bahan pangannya Jagung dan Sagu tidak dapat dijaga kelestariannya.
"Kalau selama ini slogan "one product one RW" Kelurahan Leuwigajah sudah lebih dahulu melakukannya dan sampai sekarang masih mempertahankan di setiap RW-RW mempunyai produk kekhususan sendiri baik dari produk makanan dan produk kerajinan dan sebagainya, tutupnya.
Lurah Kelurahan Leuwigajah Thothoh Gozali Masduki mempresentasikan semua program kerja yang telah dilaksanakan dari tahun sebelum tahun 2024 dihadapan seluruh yang hadir terutama di hadapan para juri dengan menyatakan bahwa semua program kerja yang telah dikerjakan pihaknya dapat dipertanggungjawabkan dan dibuktikan hari ini juga ke titik lokasi yang telah selesai dikerjakan untuk dinilai dan dibuktikan.
Thothoh sebelumnya menyampaikan bahwa jumlah penduduk Kelurahan Leuwigajah adalah 47478 jiwa. Untuk melaksanakan Program-program kerja Kelurahan Leuwigajah anggaran biayanya bersumber dari APBD Pemerintah Kota Cimahi dan Swadaya masyarakat. Untuk mensukseskan pelaksanaan program kerja Kelurahan Leuwigajah, pihaknya melibatkan semua lembaga-lembaga yang ada di Kelurahan Leuwigajah dan termasuk di dalamnya Karang Taruna.
"Kemitraan Kelurahan dalam hal ketertiban umum, Pemerintah Kelurahan Leuwigajah bekerjasama dengan Danramil, Babinsa, Kapolsek, Bhabinkamtibmas dan Linmas Kelurahan dan alhamdulillah keamanan dan keteriban umum dipastikan sangat aman, ini bisa terlaksana karena keterlibatan semua lapisan masyarakat.
Thothoh menambahkan, ada keunikan di wilayah Kelurahan Leuwigajah, keunikan itu bahwa ada namanya kampung di tengah-tengah kota yaitu namanya Kampung Cireundeu. Karena keunikan inilah kami menjadikan salah satu daerah wisata dan nantinya ketika ada orang yang mau berwisata ke Cimahi kami mengarahkan ke Kampung Cireundeu. Ciri khas keunikan Kampung Cireundeu ini adalah bahwa ketika memasuki wilayah kampung Cireundeu tidak diperkenankan memakai alas kaki, hal ini memang sudah begitulah aturan kearifan adat kampung Cireundeu.
Setelah selesainya pemaparan ini, kami mengajak para juri untuk melihat ke lapangan titik lokasi pekerjaan yang telah kami janjikan untuk dibuktikan kebenarannya, tutupnya (Amron Sihombing)
Tidak ada komentar: